2013-02-05

PERTUMBUHAN PEREKONOMIAN INDONESIA

Menelisik Sejarah Pertumbuhan Perekonomian Indonesia

Tanggal Posting 2013-1-29 17:10:11 Menelisik Sejarah Pertumbuhan Perekonomian Indonesia Indonesia merupakan negara yang memiliki sumber daya alam dan manusia yang cukup banyak. Namun dengan sumber daya yang melimpah tersebut Indonesia masih saja mengalami pertumbuhan yang tidak menentu dan timpang.
“Bahkan pertumbuhan perekonomiannya menunjukkan tingkat ketidakseimbangan yang demikian tinggi,” kata Prof. Jan Luiten van Zanden, ahli Sejarah Ekonomi Global Universitas Utrech, Belanda, Kamis (29/11) di Gedung Margono FIB UGM.
Luiten menyebutkan fenomena tersebut mendorongnya untuk menelisik lebih dalam berbagai misteri yang tersembunyi di balik perkembangan ekonomi Indonesia. Ia pun menggandeng Daan Marks, Ph.D., staf Kementrian Keuangan Belanda untuk meneliti hal itu.
Hasil penelitian keduanya dituangkan dalam buku setebal 492 halaman yang berjudul “ Understanding The Economic Growth of Indonesia: historiographical Notes on The Book of An Economic History of Indonesia 1800-2012”.
Dikatakan Luiten, buku ini mencoba menjawab berbagai pertanyan tentang arah pertumbuhan Indonesia melalui sebuah analisis sistematis atas evolusi perekonomian Indonesia jangka panjang. “ Buku ini dibangun berdasarkan upaya yang intensif untuk merekonstruksi pendapatan nasional Indonesia,’ jelasnya saat membedah buku tersebut di hadapan puluhan mahasiswa UGM.
Sementara, dosen Jurusan Sejarah Universitas Diponegoro, Singgih Tri Sulistyono menyampaikan bahwa kehadiran buku ini mengisi kekosongan literature bacaan tentang sejarah perekonomian Indonesia mengikuti publikasi dari Howard Dick Thomas Linblad, Vincent Houben, dan The kian Wie sejak 10 tahun lalu.” Kehadiran buku tentunya ini semakin memperkaya publikasi tentang sejarah perekonomian Indonesia,” ujarnya.
Singgih menuturkan buku memberikan penjelasan tentang sejarah perekonomian Indonesia jangka panjang. Dalam penyusunan penulis memaparkan kronologi perkembangan perekonomian Indonesia selama 200 tahun terakhir, mulai 1800 hingga 2012 secara runtut sehingga memudahkan pembaca dalam memahami isi buku. “ Buku ini lebih mudah utuk dimengerti oleh para sejarawan dalam memahami ekonometrik,” ujarnya. (Humas UGM/Ika)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar