PT. Aqua Golden Mississippi ( AGM ) didirikan oleh
Tirto Utomo tahun 1973, padahal sebelumnya Tirto Utomo juga bekerja di
Pertamina. Tetapi untuk fokus pada bisnisnya, lulusan Fakultas Hukum UI
ini melepaskan pekerjaannya di Pertamina, dimana perusahaan ini bergerak
dibidang penjualan air minum kemasan dalam botol.
Awalnya orang sinis dengan ide Tirto Utomo untuk menjual air minum
kemasan botol yang harga per botol awalnya sama dengan harga 1 liter
bensin Premium. Namun Tirto Utomo yakin, pada masa yang akan datang
Indonesia akan kekurangan air bersih yang siap untuk diminum, sehingga
idenya ini terus dia lanjutkan dan tidak memikirkan komentar sinis
orang. Pada awalnya market AGM adalah orang-orang asing yang ada di
Indonesia, karena mereka yakin air kemasan lebih steril dan aman
daripada air tanah dan air PDAM. Dengan mendirikan pabrik air minuman
dengan mesin yang canggih di Bekasi, sehingga orang asing lebih percaya
dengan minuman air kemasan ini.
Pada tahun 1985, diperkenalkan air minum kemasan kecil ukuran 200 ml,
yang memungkinkan orang dapat minum air bersih dengan harga yang tidak
terlalu mahal. Pada tahun 1987, Aqua menggunakan kemasan dari
Polyethylene Terephthalate ( PET ) yang jauh lebih unggul dari PVC. Hal
ini merupakan hal yang membuat Aqua lebih terkenal dan unggul daripada
perusahaan atau supplier air minum botol di Amerika dan Eropa. Pada
tahun 1990, penjualan dengan kemasan melonjak menjadi 1,130 juta liter,
sehingga pada saat itu Aqua menguasai pasar di Indonesia.
Kunci sukses dalam bisnis air mineral ini adalah :
- Distribusi yang efektif.
- Periklanan yang diferentiate untuk mengembangkan merek atau brand yang dikenal dan diminati oleh konsumen ( brand loyality ).
Aqua berasal dari bahasa Latin yang artinya air, dimana pada awalnya di
jual untuk orang asing, tetapi kemudian Tirto Utomo melihat pasar
masyarakat Indonesia juga memiliki potensi, sehingga dia menjual air
kemasan botol ukuran kecil dan ditempatkan di terminal-terminal bus di
Jakarta dan sekitarnya, serta sepanjang jalan pantura Jawa Tengah. Hal
ini ternyata sukses, membuat Aqua diminati oleh para supir-supir bus dan
penumpang, serta masyarakat lainnya. Hal ini menunjukkan, bahwa
masyarakat Indonesia sangat membutuhkan air mineral botol yang bersih.
Strategi Pemasaran
- Dengan slogan awal bersih, bening dan bebas bakteri dan tahun 1979,
Tirto Utomo mengubah slogan menjadi air sehat setiap saat dan
mendongkrak penjualan menjadi 13 juta liter pada tahun 1983.
- Menggunakan semua media untuk iklan, seperti bus,taksi,
televisi, radio, surat kabar dan majalah dan juga aktif dalam
mensponsori kegiatan baik itu berhubungan dengan olah raga atau tidak.
- Service atau pelayanan adalah hal yang sangat penting dalam
bisnis air minum, sehingga pelayanan seluruh Indonesia dilakukan oleh
perusahaan-perusahaan distribusi Aqua dengan nama PT. Wirabuana Intrent,
sehingga pelayanan dapat dilakukan di seluruh Indonesia.
- Untuk mengurangi biaya produksi dan mempermudah jaringan
pemasaran dibangun pabrik yang ada di Menado dan Medan yang di
lisensikan sesuai spesifikasi Aqua. Kemudian didirikan pabrik kecil di
Brunei Darusalam dengan menggunakan nama/merek SEHAT. Dan renacananya
akan didirikan pabrik yang lain di Filipina dan Vietnam.
Produksi dan Distribusi
Sumber Aqua adalah air pegunungan, sehingga pabriknya didirikan di dekat
atau kaki bukit gunung, karena air gunung menghasilkan air yang jernih
dan bersih, kemudian diolah kembali oleh pabrik agar dapat lebih
sterilisasi.
Untuk pengontrolan mutu produksi, AGM memiliki laboratorium yang modern
dan memiliki staf peneliti yang terdiri dari ahli mikrobiologi, kimia
dan fisika. Aqua telah diterima oleh WHO dan terdaftar di U.S Food and
Drug Administration, Environmental Protection Agency dan International
Bottled Water Organization.
Persaingan
Keunggulan kompetitif Aqua adalah dengan sistem distribusi, strategi
pemasaran dan packaging yang baik membuat Aqua menjadi leader dalam
industri ini, sehingga Aqua menerapkan harga yang premium 10 % s/d 20 %
diatas harga saingannya.
Aqua juga membuat musuh-musuh mayanya dengan mendirikan dan memproduksi
air mineral VIT dari lisensi Vittel of France. Hal ini merupakan
strategi bayangan untuk membantu Aqua mengalahkan saingannya, sehingga
dibuat saingan buatan sendiri.
Beberapa pesaing utama Aqua adalah :
- PT. Parmargha dengan Ades.
- PT. Santa Rosa dengan Oasis.
- PT. Sinar Sosro dengan Air Sosro.
- PT. Coca Cola Amatil Indonesia dengan Bonaqa.
- PT. ABC Central Food dengan Pure ABC.
- dll.
Kesuksesan Aqua, menarik beberapa perusahaan lain untuk membuat nama di
air mineralnya dengan nama Aqua. Bahkan jika kita berniat membeli air
mineral kemasan botol, selalu menyebut dengan mau membeli Aqua, padahal
yang diberikan kadangkala bukan merek Aqua, tetapi itulah sudah menjadi
brand image yang baik di amta masyarakat konsumen.
Organisasi
AGM dikontrol oleh perusahaan induk dan hampir seluruh kegiatan di
kendalikan oleh perusahaan induk, baik itu produksi dan distribusinya.
Total Quality Control ( TQC ) diimplementasikan di seluruh organisasi,
setiap unit memiliki Group Quality Control Informal ( GQCI ) untuk
meningkatkan kualitas.
Kesimpulan
Dari hal diatas, saya dapat mengambil suatu kesimpulan :
- AGM fokus pada perusahaan yang memperoduksi air mineral kemasan dan botol.
- Awalnya adalah perusahaan keluarga dan sekarang telah dikelola secara profesional dan telah go public pada tahun 1990.
- Didirikan oleh Tirto Utomo pada tahun 1973 dengan pabrik awal di Bekasi dan berdiri pada tahun 1974.
- Mengakuisisi VIT pada tahun 1987, untuk membuat pesaing bayangan.
- Pada 16 Maret 1994, sang pendiri yaitu Tirto Utomo meninggal
dunia secara mendadak dan kelanjutan perusahaan diambil alih oleh
anak-anaknya.